Hewan yang satu ini
kerap kali menimbulkan masalah yang tak kunjung usai. Ada saja perilakunya yang
membuat kita kesal. Mulai dari memakan kabel listrik hingga kotoran yang
ditinggalkan dan mengacak-acak makanan. Tikus bisa berada dimana saja, selokan,
atap dan di dalam rumah. Usaha untuk memberantas tikus merupakan hal yang
terlalu klise. Hewan ini tidak mungkin diberantas hingga populasinya hilang
sama sekali.
Upaya yang dapat kita
lakukan adalah tahap antisipasi dan pengendalian karena lingkungan di sekitar
rumah kita juga berperan dalam kehidupan tikus. Pengendalian dapat dilakukan
agar populasi mereka tidak terus berkembang biak dan ini menjadi cara yang
paling efektif untuk menekan populasinya. Pengendalian tikus dapat dilakukan
secara terpadu dalam berbagai cara. Misal, secara biologis (pemangsa kucing),
kimia (obat-obatan), fisik (perangkap dan lem tikus), dan sanitasi lingkungan
(menjaga kebersihan). Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih dan
terawatt merupakan langkah antisipasi yang dapat kita lakukan.
Menutup Jalan Masuk
Tikus
Tikus menyukai
tempat-tempat gelap, lorong-lorong kecil, tumpukan barang, tempat kotor dan
sebagainya. Tanah di taman yang gembur juga kerap dijadikan rumah tikus yang
nyaman. Biasanya tikus memanfaatkan sisi pojok taman dengan tanaman di atasnya.
Umumnya tanah memiliki tingkat kepadatan yang kurang, sehingga dengan mudah
dibuat lubang. Untuk mengantisipasinya, kita harus mengindarai bagian taman
tersebut dari tanaman yang dapat memudahkan tikus membuat lubang.
Lakukan pemadatan tanah
dengan membiarkannya hanya ditanami rumput atau membuat resapan air dengan meletakan batu
kerikil dalam jumlah yang banyak. Misalkan saja, membuat resapan dengan
kedalaman 50-70 cm di bagian sisi taman yang kerap dijadikan jalan tikus. Area
resapan juga dapat dimanfaatkan untuk jalan setapak atau penghias taman.
Hindari membuang sisa air limbah kamar mandi dan dapur yang dibuang melalui
pipa pembuangan ke selokan. Karena saluran pipa tersebut juga kerap dijadikan
jalan masuk.
Pintu Masuk yang Lain
Apabila area taman
sudah dilakukan tahap antisipasi, tikus akan mencari cara lain untuk masuk ke
dalam rumah. Contohnya melalui rumah tetangga yuang berhimpitan dengan rumah
kita. Jika memungkinkan, hindari rumah dengan menghilangkan ruang bawah atap,
karena biasanya tikus menyukai area ini. Jika semua sudah dilakukan, maka tahapan
akhir yang harus dicoba dengan memutus mata rantai makanannya. Tikus yang
sering datang disebabkan di dalam rumah terdapat makanan. Mereka bisa
berkali-kali datang ke tempat yang sama tanpa kita sadari.
Jauhkan berbagai makanan
dari area yang terbuka dan mudah dijangkau. Sebaiknya, simpan dalam satu tempat
yang rapat dan kuat. Misal, lemari berbahan metal yang tidak mungkin dibuat
lubang tikus. Buang sisa makanan secepatnya dan jangan dibiarkan menumpuk pada
tempat sampah. Jika sumber makanan yang dicari tidak ada di rumah kita, tentu
tikus tidak akan kembali pada rumah yang sama. Mereka akan mencari sumber
makanan yang lain.
Mengenali Jenis Tikus
Tikus yang ada di rumah
terbagi 3 jenis, tikus got, atap dan tikus rumah. Tikus got sangat menyukai daerah
basah yang kotor dan bau. Biasanya bersarang di selokan dan tanah dan mencari
makan di tempat sampah. Tapi adakalanya sesekali masuk ke dalam rumah untuk
mencari makanan. Tikus atap, enis ini bersarang di atap rumah yang kotor dan
gelap, disela-sela dinding dan lain-lain. Sumber makanan berasal dari sisa
makanan rumah yang bertumpuk di dapur dan tempat sampah. Kerap merusak
benda-benda di rumah yang berbahan kayu, seperti lemari. Jika di atap sering
menggigit kabel, rangka atap dan lainnya.
Jenis tikus rumah atau
biasa disebut mencit/nyingnying atau curut berukuran kecil. Lebih sering berada
di dalam rumah seperti kolong meja, kolong lemari, tumpukan buku, tumpukan
kardus, dan lainnya. Sumber makanannya hamper sama dengan tikus atap. Hanya
saja tikus ini juga sering memakan kertas dan kardus yang dijadikan tempatnya
bersembunyi.